Persaingan Ketat Menuju Pilkada Tanggamus: Dewi Handajani di Bawah Tekanan, M Saleh Asnawi Unggul?

Oplus_131072

Persaingan Ketat Menuju Pilkada Tanggamus: Dewi Handajani di Bawah Tekanan, M Saleh Asnawi Unggul?

 

Tanggamus — Dalam situasi politik yang sedang berkembang di Kabupaten Tanggamus, posisi petahanan Dewi Handajani (DH) tampak cukup rumit. Meskipun DH telah mendapat rekomendasi dari dua partai, yakni NasDem dengan 4 kursi dan PKS dengan 2 kursi, ia masih jauh dari memenuhi syarat dukungan minimum. (Jum’at 16 Agustus 2024)

 

Di sisi lain, Moh Saleh Asnawi (MSA) sudah mengantongi dukungan signifikan dari Gerindra, PKB, PAN, dan PPP, yang totalnya mencapai 25 kursi—jauh melampaui syarat minimal pencalonan.

 

 

Informasi dari sumber internal NasDem menyebutkan bahwa dukungan partai terhadap DH sangat bergantung pada paket calon wakil bupati, dengan Kurnain (Ketua NasDem Tanggamus) sebagai syarat yang harus dipenuhi. Jika syarat ini tidak terpenuhi,maka NasDem kemungkinan besar akan mengalihkan dukungannya ke MSA.

 

Ini bukan langkah yang mengejutkan, mengingat adanya sinergi antara NasDem dan Gerindra dalam mendukung bakal calon gubernur yang juga berasal dari Gerindra, seperti halnya MSA.

 

Di sisi lain, Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia(PDIP) yang belum menentukan rekomendasinya, juga tampaknya mulai condong ke MSA.

 

Berdasarkan survei elektabilitas internal, posisi MSA dikabarkan semakin kuat, dan ini membuka peluang besar bagi PDIP untuk mengalihkan dukungan mereka ke kandidat yang lebih potensial untuk menang. “Jika kondisi ini benar dan PDIP memutuskan untuk mendukung MSA, maka bisa diprediksi bahwa MSA akan maju tanpa pesaing, alias melawan kotak kosong.”Prediksi penulis

 

Ini menempatkan DH dalam posisi yang sulit. Tanpa dukungan yang cukup kuat dari partai-partai besar seperti PDIP dan Golkar, peluang DH untuk bertarung dalam kontestasi politik ini akan semakin kecil. “Terlebih lagi, jika NasDem benar-benar mengalihkan dukungan mereka ke MSA, DH akan kehilangan salah satu pendukung pentingnya.”Tambah penulis

 

Dalam konteks ini, strategi yang lebih fleksibel dan pendekatan negosiasi yang cermat akan sangat diperlukan jika DH ingin tetap relevan dalam kompetisi politik ini.

 

Namun, pada akhirnya, dinamika politik sering kali penuh kejutan, dan masih ada waktu bagi DH untuk meraih dukungan tambahan atau merubah keadaan. Tapi saat ini, MSA terlihat berada di posisi yang lebih unggul.(Red)

 

Sumber:

Penulis; Ki Mas Prasasti

Aktivis Sosial, Jurnalis Kampung, tinggal di Tanggamus

Pos terkait